Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Oktober 2010



 
Minggu, 03 Oktober 2010 , 10:09:00


PADA tanggal 2 Agustus 1939, saat sebelum pecah perang dunia kedua, Albert Eistein menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Franklin D. Roosevelt. Dalam surat tersebut diberitahukan bahwa Nazi-Jerman sedang giat memurnikan U-235 dan kemungkinan bahan ini dipersiapkan untuk pembuatan bom atom. Tidak lama kemudian pemerintah Amerika Serikat menggelar suatu proyek rahasia yang disebut proyek Manhattan.
Proyek ini menitik beratkan pada penelitian dan pembuatan bom atom. Problem utama yang dihadapi adalah memisahkan isotop uranium yang ada di alam yang sebagian besar terdiri atas isotop uranium dengan nomor atom 238. Kadar U-235 hanya < 1 persen dari uranium metal yang berada di alam, padahal kadar uranium di alam dalam batuan hanya sekitar 0,7 persen.
Uranium 238-merupakan bahan yang dapat diubah menjadi bahan fisil (dapat dibelah) Pu-239 setelah diradiasi dengan neutron di dalam reaktor. Uranium 235 juga bahan fisil, dan dapat dibelah menjadi fragmen nuklida yang lebih kecil dengan membebaskan energi yang cukup besar (sekitar 25,5 juta kilo kalori perkilogram uranium).
Bandingkan dengan energi yang dibebaskan pada pembakaran 1 kilogram karbon yang hanya sebesar 8,5 kilokalori.Kesulitan dalam pemisahan U-235 dari U-238 adalah karena sifat-sifat kimia yang sama. Kesulitan ini dapat dibandingkan seperti sulitnya memisahkan sakarose dari larutan glukose.Karena pemisahan secara kimia sukar dilakukan, maka perlu dikembangkan cara-cara fisika.
Metode yang pernah dikembangkan antara lain saat ini adalah metoda difusi gas, metoda pemisahan magnetik, dan metoda pemisahan isotop dengan laser (LIS). Dalam pengayaan U-235, maka uranium perlu dijadikan gas dalam bentuk UF6 (Uranium Heksaflorida. Karena U-235 lebih ringan dari U-238, maka ia memiliki kelincahan yanglebih tinggi dan lebih mudah menembus membran yang terbuat berpori-pori sangat halus.
Dengan suatu tekanan yang cukup maka campuran gas UF6 dari isotop U-235 dan U-238 dapat dilewatkan membran. Setelah melewati membran terjadi kenaikan konsentrasi U-235 F6. Hasil pengayaan ini dapat dilewatkan lagi pada membran berikutnya dan seterusnya, dan setelah melewati ribuan membran maka konsentrasi U-235 dapat dina35, tetapi tidak pada U-238.
U-238 yang tereksitasi dapat diionkan yang seterusnya dapat dipisahkan secara elektromagnet, atau direaksikan dengan bahan perangkap yang membuat isotop terperangkap. Pada saat itu Amerika membangun suatu laboratorium pusat pengayaan isotop di Oak Ridge, Tenessee,. Metode yang digunakan adalah metode sigusi gas dan didesain oleh H.H. Urey bersama ahli-ahli yang membantunya.
Di California (Berkeley) juga dibangun laboratorium pemisahan dengan metode magnetik. Akselerator yang digunakan adalah akselerator siklotron hasil rekayasa Ernest O. Lawrence. Sejak tahun 1939 sampai 1945, pemerintah Amerika telah mengeluarkan beaya sekitar 2 milyar dollar bagi proyek Manhattan. Pada pukul 5:29:45 waktu setempat, tanggal 16 Juli 1945, kilatan putih menyilaukan menyambar cakrawala dari lembah gurun Jemez, di utara New Mexico.
The Gadget berhasil menguak tenaga inti dan membuka era baru dalam tenaga atom. Kilatan cahayadi cakrawala mulai memudar dan berubah menjadi oranye, mewarnai tumbuhnya monster cendawan debu yang menggumpal membumbung tinggi dan membakar langit. Tokoh di belakang semua iini adalah J. Robert Oppenheimer.
Sejak itu hanya ada dua bom atom yang pernah dijatuhkan untuk perang, yaitu bom atom yang pertama dijatuhkan di Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 jam 8:15 dan bom kedua yang dijatuhkan di Nagasaki. Bom pertama ini menggunakan bahan ledak uranium, massa superkritis uranium-235 adalah 50 kg, diberi nama sandi Little Boy, berat bom ini sekitar 4,5 ton.
Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 dengan bahan ledak Plutonium. Plutonium 239 murni mempunyai massa superkritis 16 kg Bom atom yang kedua ini diberi sandi Fat Man. Daya ledak dari kedua bom tersebut masing-masing sekitar 10 kiloton (satu kiloton setara dengan satu juta kilogram bahan ledak TNT, bahan ledak bom konvensional).(berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar